Kuil Sam Poo Kong jadi Destinasi Terakhir WESTLIFE The Twenty Tour di Indonesia

Semarang, 1 September 2019 – Setelah berhasil menggelar pertunjukannya dalam mega konser bertajuk “WESTLIFE The Twenty Tour” Borobudur Symphony, Sabtu (31/8/2019) malam di Candi Borobudur, Westlife akhirnya mampu memberikan hal yang tak kalah memukau kepada ribuan orang penonton yang hadir dalam “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong”, Minggu (1/9/2019) malam di Kuil Sam Poo Kong Semarang.

Dalam pertunjukannya, grup vokal yang digawangi oleh Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily ini berhasil menyanyikan beberapa judul karya terbaiknya. Di antaranya seperti “Hello My Love”, Swear It Again”, “Uptown Girl”, “My Love”, “If I Let You Go” dan masih banyak lagi.

Bahkan, grup vokal yang terbentuk pada 3 Juli 1998 silam tersebut memberikan suguhan maha dahsyat ke dalam setiap lagu yang mereka nyanyikan malam ini, melalui sajian visual dan tata cahaya yang begitu menyatu. Tak heran hal ini mampu memberikan efek bahagia kepada hampir 7.000 penonton yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Dan kebahagiaan yang tak terhingga pun mampu dirasakan langsung oleh para personil Westlife selama menyuguhkan pertunjukannya.

  

CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi selaku promotor dari “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong” menuturkan, konser yang digelar di Kuil Sam Poo Kong ini merupakan destinasi terakhir dari rangkaian tur konser Westlife di Indonesia. Momen yang terwujud pada malam hari ini menjadi sebuah catatan baru bagi Westlife dan Kuil Sam Poo Kong melakukan sebuah proses kolaborasi yang sangat indah. Mahakarya yang dimiliki kuil ini begitu melebur Bersama karya-karya terbaik dari grup vokal asal Irlandia tersebut.

“Konser Westlife pada malam hari ini sangat pecah. Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” tutur Anas.


Ia mengungkapkan, bahwa konser ini bukanlah tanpa alasan bisa digelar di salah satu situs bersejarah yang dimiliki Indonesia tersebut. Menghadirkan legenda musik dunia seperti Westlife merupakan sebuah upaya dari pihaknya untuk membranding tempat ini dan Kota Semarang ke dunia internasional melalui pertunjukan music berkualitas. Tak heran konser ini tidak hanya menyedot antusias yang sangat besar dari masyarakat Indonesia, namun juga para pelancong dari mancanegara.

“Saya kira apa yang terjadi pada malam hari ini adalah sebuah proses kolaborasi dari tiga mahakarya, yaitu mahakarya Kuil Sam Poo Kong, mahakarya masyarakat Jawa, dan juga mahakarya musik yang dimiliki oleh Westlife. Bagi saya, hal seperti ini harus tetap terus berlanjut di Semarang, agar nantinya salah satu kota besar di Indonesia ini akan terangkat namanya ke dunia internasional,” jelas Anas.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng yang pada kesempatan kali ini menjadi Main Sponsored dalam konser “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong” ini. Selama ini Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah sedang diarahkan untuk menjadi destinasi wisata internasional. Dan hal besar yang telah terwujud pada malam hari ini menjadi salah satu bukti harapan tersebut akan semakin dekat untuk bisa terwujud.

“Diplomasi budaya melalui musik, yang mana hal ini memiliki tujuan untuk lebih memperkenalkan sebuah daerah ke dunia internasional bagi kami merupakan sebuah upaya yang sangat positif. Maka dari itu, di sini kami pun ikut terlibat untuk mendukung secara penuh terhadap tur konser dari Westlife ini,” papar Supriyatno.


Ia berpendapat, konser “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong” tidak hanya menjadi momen yang sangat menyenangkan bagi banyak orang, namun juga menjadi saat di mana para penonton konser mendapatkan velue yang lain setelah menyaksikan pertunjukan musik. Supriyatno berharap hal serupa akan terus terjadi di Kota Semarang, sehingga kota ini akan lebih dikenal lagi di dunia dan menjadi destinasi wisata pilihan bagi wisatawan mancanegara. (*)