DEWA 19 Tangkap Peluang Sponsor untuk Bisnis Konser Musik dan Hiburan

Produk rokok saat ini tidak bisa dipisahkan dengan musisi dan band. Banyak brand rokok yang akhirnya menjadi tenar setelah adanya konser kolaborasi dengan band-band di tanah air, begitu pula sebaliknya. Namun sayang tidak semua daerah sesuai dengan segmen brand rokok yang ingin menggandeng musisi untuk konser.

Berawal dari ide tersebut, Ahmad Dhani, pentolan grup band Dewa 19, bersama Andra dan beberapa rekanannya datang ke Yogyakarta pada hari Minggu malam (27/11) di de Celine Cafe, setelah tour konser di kota Solo, untuk memperkenalkan produk rokok terbaru yang merupakan pengembangan bisnis band mereka, yaitu Dewa 19 LegenD The Cigarette

Produk yang baru secara halus diperkenalkan ini merupakan kolaborasi Ahmad Dhani dengan pengusaha asal Sidoarjo, Sri Rahmawati dan Samsul Huda. Dhani bercerita mencurahkan daya ciptanya untuk mendesain sendiri kemasan produk itu, meski menjadi konsumsi publik bahwa dia tidak merokok. 

“Desain rokok ini saya yang desain sendiri tanpa desainer. Bodo amat orang bilang jelek, yang penting saya sendiri yang buat. Untuk taste memang kita tidak bisa paksakan, karena tiap orang punya kesukaan sendiri-sendiri. Tapi Virza dan Ello sudah bilang enak,” ungkap Dhani pada media. 

Bukan tanpa alasan Dewa 19 membuat produk rokok yang sebenarnya menjadi sejarah baru di Indonesia karena baru kali pertama sebuah band memiliki brand rokok sendiri. Sebab Dhani juga mengungkapkan alasan untuk dapat membiayai sendiri konser Dewa.

“Dewa 19 akan abadi, kemungkinannya itu meski kita semua sudah mati tapi keturunan kami tetap bisa menikmati hasil dari band Dewa ini. Kami buat rokok, kita ingin sponsorin band kita sendiri. Sekarang rokok besar terbatas regulasi. Rokok tidak seperti dulu, pikiran saya malah industri ini bisa support tur Dewa ke daerah-daerah yang lebih pelosok yang kekuatan finansial ekonominya tidak sebesar ibukota provinsi ya,” sambung Dhani. 

Dhani juga mengungkap bahwasanya Dewa 19 melihat kisah sukses brand rokok-rokok terdahulu yang sukses karena bekerjasama dengan band-band tanah air. Dia pun tak menutup kemungkinan nantinya Dewa 19 Legend akan mendukung band lain di Indonesia yang dianggap layak dan menarik. 

“Perusahaan ini awalnya untuk suport band Dewa, kalau target terlampaui kita bisa suport band lain karena memungkinkan besar juga brand ini karena suport band seperti yang dilakukan Sampoerna dulu. Kita bisa suport band lain yang kita anggap bagus untuk bareng kita,” tandas Dhani yang juga sudah menyiapkan dewatiket.id dan dewatoko.com ini.

Sri Rahmawati, CEO Dewa 19 Legend The Cigarette, mengatakan paling tidak saat ini kurang dari 1000 buruh ikut terlibat dalam produksi rokok Dewa 19 ini. Hal tersebut menjadi penyemangat bagi para buruh dan industri rokok miliknya terlebih karena adanya kenaikan cukai rokok tahun depan. 

“Kurang dari 1000 buruh ada di industri rokok Dewa 19 Legend ini, ya paling tidak bisa menghidupi mereka dulu. Semoga bisa mendapat tempat di kalangan penikmat rokok dan Baladewa ya. Apalagi industri rokok ini menyumbang pajak pemerintah sampai 70 persen,” ujarnya.

Dhani tidak masalah butuh berapa lama produk ini akan terkenal. Namun satu harapannya, agar brand yang packaging-nya dia desain sendiri itu mampu bertahan lama.

“Seperti Dewa 19, butuh waktu 30 tahun untuk menjadi seperti ini. Produk ini pun demikian, tidak masalah jika 30 tahun ke depan baru terkenal,” pungkas Dhani.

Rokok Dewa 19 Legend diproduksi di Sidoarjo menggunakan tembakau-tembakau lokal pilihan, salah satunya tembakau dari Muntilan, Magelang Jawa Tengah.