Bedog Arts Fest 2025: Sambung Menyambung — Merawat Keberlanjutan dari Sungai, Seni, dan Warga

📰 Bedog Arts Fest 2025: Festival Sungai & Seni yang Menyatu dengan Alam dan Warga

Studio Banjarmili, Sungai Bedog – Sleman, 17–19 Oktober 2025

Bedog Arts Fest 2025 kembali hadir di tepian Sungai Bedog, Sleman, membawa tema “Sambung Menyambung.” Festival seni dan budaya ini merayakan hubungan manusia, alam, dan warga melalui seni pertunjukan, pameran, pasar warga, workshop, dan film dokumenter — semuanya digelar secara gratis dan ramah lingkungan. Mengalir seperti air sungai yang tak pernah berhenti, Bedog Arts Fest (BAF) terus menjaga semangat keberlanjutan — menghubungkan alam, manusia, dan kebudayaan dalam satu ekosistem yang saling menghidupi.

🌿 Sambung Menyambung: Merawat Sungai, Seni, dan Warga

SLEMAN — Dari tepian Sungai Bedog yang teduh, Bedog Arts Fest 2025 hadir membawa semangat keberlanjutan lewat tema “Sambung Menyambung.” Festival yang telah berusia 15 tahun ini kembali digelar di Studio Banjarmili, Kradenan, Sleman, pada 17–19 Oktober 2025, sebagai bagian dari Sleman Creative Weeks 2025.

Mengalir seperti arus sungai yang tak pernah berhenti, Bedog Arts Fest (BAF) bukan hanya festival seni, melainkan ruang hidup tempat alam, warga, dan seniman saling menyambung dan tumbuh bersama.

Jejak Miroto: Seni yang Menghidupkan Tubuh dan Lingkungan

Edisi tahun ini dibuka dengan pameran (Te)topengan Miroto, menampilkan arsip dan karya sang maestro tari Martinus Miroto — pendiri Bedog Arts Fest. Pameran ini menjadi ruang refleksi atas warisan nilai-nilai yang ia tanamkan: keberlanjutan, kesadaran ekologis, dan spiritualitas tubuh. Sebuah penghormatan yang bukan sekadar nostalgia, tetapi ajakan untuk membaca ulang hubungan manusia dengan alam melalui tubuh dan seni.

Panggung yang Hidup, Bukan Sekadar Tempat

Seperti arus yang bercabang, pertunjukan di BAF 2025 hadir lintas disiplin: dari Wayang Kudung Wakul, Raja Kirik’s Phantasmagoria of Jathilan, Kalanari Theatre Movement, hingga Ela Mutiara dan Lintang Ayodya Wahyu Aji. Mereka semua merespons ruang alami Sungai Bedog sebagai panggung terbuka — bukan sekadar lokasi, melainkan karakter utama dalam setiap karya.

Seniman muda juga diberi ruang untuk tumbuh, meneruskan semangat regenerasi yang diwariskan Miroto. Salah satunya lewat kolaborasi Miroto Dance Company (MDC) dengan generasi muda, menghidupkan kembali fragmen karya legendaris “Dancing Shadow.”

Festival Ramah Lingkungan

Menariknya, Bedog Arts Fest kini juga dikenal sebagai “Almost Green Festival.” Bersama Yayasan Get Plastic Indonesia dan Bank Sampah Go-Green, panitia menerapkan sistem pengelolaan sampah, pelatihan pemilahan, hingga pemanfaatan energi alternatif dari hasil olahan plastik. Festival ini jadi model nyata bagaimana seni bisa berjalan seiring dengan kesadaran ekologis.

Ruang Seni yang Membumi

Di tengah kemeriahan pertunjukan, pengunjung juga bisa menikmati Pasar Warga, workshop kreatif, dan pemutaran film dokumenter “Penumbra: Perjalanan Miroto” pada 19 Oktober malam. Semua dirancang untuk mempertemukan warga, penonton, dan seniman dalam suasana guyub, khas tepian sungai.


🎨 Info Singkat Acara:

  • Tanggal: 17–19 Oktober 2025
  • Waktu: 16.00 – 22.00 WIB
  • Lokasi: Studio Banjarmili, Bantaran Sungai Bedog, Sleman, Yogyakarta
  • HTM: Gratis! (Tapi jangan lupa bawa uang jajan 😄)
  • Instagram: @bedog_artsfest

🌊 Tentang Bedog Arts Fest

Sejak 2007, Bedog Arts Fest telah menjadi ruang temu antara seni, warga, dan alam. Di bawah naungan Yayasan Banjarmili, festival ini menjadi laboratorium sosial dan ekologis tempat berbagai ide budaya tumbuh, menyatu, dan menyambung lintas generasi.

Bedog Arts Fest 2025 bukan hanya perayaan seni — ia adalah pernyataan: bahwa keberlanjutan dimulai dari hubungan sederhana antara manusia dan lingkungannya.