Menilik Indonesian Style dalam Dunia Custom Otomotif

Road to Indonesian Custom Show yang digelar di Hartono Mal pada 29 Oktober sampai 1 November 2020 mengusung nilai menghargai karya anak bangsa di dunia custom otomotif. Bukan tanpa alasan nilai ini dibawa dalam perhelatan Indonesian Custom Show.

Menurut B. Kunto Wibowo, Show & Shine Director Indonesian Custom Show, selama ini nyaris belum ada style custom yang identik dengan Indonesia. Kebanyakan masih mengikuti style custom yang sudah ada, misal racing atau elegant untuk modifikasi mobil atau chopper untuk modifikasi motor.

“Aliran yang ada dalam dunia custom otomotif selama ini mengikuti gaya luar, padahal Indonesia sebenarnya sangat bisa punya style sendiri,” ujar Kunto.

Indonesian style dalam custom otomotif yang dimaksud bisa berupa mengangkat seni yang ada di Indonesia dan diterapkan dalam modifikasi, seperti penerapan seni ukir untuk detail modifikasi otomotif atau pembuatan spare part atau onderdil dengan manual atau hasil kerajinan tangan yang kualitasnya tidak kalah dengan produk pabrikan atau yang diciptakan dengan mesin.

Kunto menilai pegiat custom di luar negeri lebih menghargai hasil modifikasi yang dihasilkan secara manual, termasuk detail seni yang diterapkan di kendaraan itu. Namun, justru pegiat custom otomotif di dalam negeri masih menggangap hal itu biasa.

“Jadi, kami ingin saat Indonesia Custom Show besok digelar sudah ada custom otomotif yang mengangkat nilai lokal dan gaya Indonesia,” ucapnya.

Road to Indonesian Custom Show menjadi pra perhelatan Indonesia Custom Show yang juga menjadi simulasi perhelatan akbar di tengah pandemi Covid-19. Ajang ini menampilkan 16 mobil dan 23 motor custom yang dipamerkan di atrium Hartono Mal.

Motor dan mobil custom yang dipamerkan terdiri dari, Arsenich Tech 19, Rich Richie Garage, Pitstop Motor Werk, Indian Brew Motorcycle, Flying Piston Garage, Kupu-Kupu Malam, Freedom Community, Hot Rod Diningrat, Bimo Custom Bikes, Kickass Choppers, Agus Punk, Tjap Macan, Alternative, Ijo Garage, Kweni Chopper, Enggal Modified, Coffee Gasoline, dan Garasi Cilik, Bikers Station dan Bingkel Depan Rumah. Juga South Beach Garage, Pap n Mam, Darizt Design, Kanibal Bike Work, Disaster 13, We Last Car Bitch, Bengkel Jhon, Treasure Garage, Pitstop Motor Werk, Arsenich Tech 19.


Berbeda dengan perhelatan custom otomotif lainnya, pembagian custom otomotif yang dipamerkan dalam Indonesia Custom Show berdasarkan region, bukan berdasarkan style modifikasi.

Kunto menyebutkan, region untuk mobil custom dibagi menjadi empat kelas, yakni Asian, American, Europe, dan Australian, sedangkan motor menjadi tiga kelas, yakni Asian, American, dan Europe.

Pembagian kelas berdasarkan region ini juga dimaksudkan supaya penilaian terhadap otomotif custom yang dipamerkan lebih egaliter. Kunto tidak menampik, di kalangan pegiat custom, kendaraan yang berasal dari satu region tertentu kerap dianggap lebih baik dan lebih tinggi kastanya.

“Nanti ketika penilaian mobil atau motor terbaik, maka diambil per region, jadi tidak ada ketimpangan, karena kami menilai secara keseluruhan,” kata Kunto.

Penerapan Protokol Kesehatan dengan Sistem Registrasi Online Pertama

Meskipun digelar di tengah pandemi, Road to Indonesian Custom Show tidak menyurutkan animo masyarakat atau pegiat custom untuk datang. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 ketat diterapkan sepanjang acara.

Bahkan, Indonesian Custom Show menjadi perhelatan pertama di Indonesia yang menggunakan sistem registrasi online. Sistem ini diterapkan seiring dengan adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Selama Road to Indonesia Custom Show digelar di Hartono Mal, terdapat sejumlah protokol kesehatan yang harus ditaati, meliputi, kru, pengisi acara, tenant dan pengunjung wajib menggunakan masker tanpa terkecuali, diwajibkan mencuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum masuk area pameran, serta pemeriksaan suhu tubuh.

Ada pula, penyemprotan disinfektan secara berkala yakni pada pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB setiap harinya.

“Penyelenggara juga sudah menyiapkan petugas khusus di titik-titik tertentu untuk mengatur sirkulasi pengunjung guna mencegah terjadinya kerumunan, serta membuat peringatan terkait protokol kesehatan Covid-19 di area pameran”, kata Budhi Winarno, Project Director Indonesian Custom Show.

Rata-rata terdapat 1.500 pengunjung yang mendaftar untuk datang ke perhelatan ini melalui aplikasi. Pengunjung yang masuk ke area pameran dibatasi 100 orang secara bergantian.

Penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dalam Indonesian Custom Show mendapat apresiasi Koordinator Gugus Penanganan Covid-19 DIY, Danang Samsu.


“Platform yang digunakan di Indonesian Custom Show harapannya bisa diikuti semua event di Yogyakarta,” kata Danang.

Nohan Mahendra, Commercial Director Indonesian Custom Show menjelaskan “Road to Indonesian Custom Show diikuti sederet tenant atau brand marketplace, seperti, Queenlekha, Rockstone, Planet Surf, Soldadu, Cleaning Shoes, Trooper Helmet, Northy Leather Gloves, Treasure Garage dan PnP Wheels and Parts.”

“ICS didukung oleh beberapa pihak yang juga membuka booth dalam Road to Indonesian Custom Show. Ada Silol Kopi & Eatery, coffee shop dan tempat nongkrong terbesar di kota Yogyakarta, Anak Elang dealer Harley Davidson terbesar di Indonesia, Rajawali Indonesia yang merupakan promotor music terbesar di Indonesia. Tak tertinggal ada Pulang ke Uttara yang juga turut support, tapi pada kesempatan ini belum bisa bergabung secara langsung di Road to ICS Hartono Mall” imbuh Nohan.

Sejumlah program acara sudah disiapkan dalam Road to Indonesian Custom Show, meliputi, pembagian masker gratis kepada pengunjung yang memasuki area pameran, Bike And Car Exhibition yang menghadirkan mobil dan motor pecinta custom dari Asia, Amerika, Eropa, dan Australia, dan Diecast Enthusias berkonsep pameran diecast custom.

Selain itu, Road to Indonesian Custom Show juga menghadirkan custom artwork exhibition berupa pameran tattoo dan pinstripe. Untuk pameran tattoo sendiri menghadirkan dr. Indra yang juga akan memberikan penjelasan mengenai tips aman membuat tattoo di masa pandemi Covid-19.

Tidak ketinggalan talkshow bertajuk CustomTalks juga digelar selama pelaksanaan pameran dengan menghadirkan narasumber pegiat otomotif di Indonesia dan pakar kesehatan, meliputi, Gugus Tugas Covid-19 DIY, Danang, Bingky dari Bikers Station, Kunto dari Kupu-Kupu Malam, Rudi dari Flyng Piston, komunitas Diecast, Bimo dari Custom Bike, dr. Indra, dan Kick Ass Chopper and Reka- Sophie School Chopper.

Kelompok musik dari Yogyakarta juga ikut memeriahkan perhelatan Road to Indonesia Custom Show dengan membawakan lagu berformat akustik.

“Acara talkshow ini juga disiarkan langsung di channel Youtube Indonesian Custom Show dan penonton bisa berinteraksi melalui kolom komentar,” pungkas Budhi Winarno.

(*)