Rekonstruksi Diri, Solo Exhibition AGENG MARHAENDHIKA di ARTOTEL Suites Bianti

Lahir di Pekalongan tahun 1994, ‘Rekonstruksi Diri’ adalah pameran tunggal Ageng Marhaendhika yang ke 3, mengangkat konsep kintsugie, sebuah filosofi Jepang yang mengakui keindahan dalam kerusakan dan proses memperbaiki sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Setiap karya seni yang ia ciptakan adalah sebuah perjalanan yang menggambarkan transformasi puing-puing kerusakan dalam alam menjadi sebuah harmoni yang indah. Pameran berlangsung dari 11 Oktober 2024 hingga 10 Januari 2025 di ARTSPACE – Lobby Level, ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta.

Filosofi kintsugi menginspirasi Ageng karena lebih dari sekadar teknik memperbaiki, tetapi juga sebuah pandangan hidup yang memungkinkan kita untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk tumbuh dan berevolusi. Dengan memperkenalkan improvisasi dalam proses memperbaiki, kintsugi mengajarkan kita bahwa kecacatan dan kegagalan adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan, dan dari situlah kita dapat menemukan keindahan yang baru.

Melalui lukisan-lukisan dari ‘Terbakar Lalu Timbuh’ sampai ‘Dari Hilir Ke Hulu’, Ageng berharap untuk mengundang penonton untuk merenungkan tentang arti sejati dari keindahan. Dalam dunia yang sering kali terobsesi dengan kesempurnaan visual, karya-karyanya mengajak kita untuk melihat keindahan dalam kesempurnaan yang tidak sempurna. Masing-masing goresan kuas dan lapisan warna merupakan metafora dari proses penyembuhan dan pertumbuhan yang terjadi dalam kehidupan kita sendiri.

Ageng percaya bahwa filosofi kintsugi tidak hanya relevan dalam seni, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengadopsi sikap kintsugi terhadap kehidupan, kita dapat belajar untuk menerima diri kita apa adanya, dengan semua kekurangan dan kegagalan yang ada, dan melihatnya sebagai bagian yang penting dari perjalanan menuju kedewasaan dan penerimaan diri.

*(AgP)