Festival Budaya Lereng Merapi 2025: 1000 Pesona Meriahkan Hargobinangun
Festival Budaya Lereng Merapi 2025 hadir dengan 1000 pesona budaya, kirab, tarian kolosal, kuliner lokal, dan pesta rakyat di Hargobinangun, Sleman.
Sleman, Yogyakarta — Sebuah perayaan raksasa bakal menggema dari kaki Gunung Merapi. Pada 22 November 2025, pukul 13.30 WIB, ribuan warga akan berkumpul di Gelora Hargobinangun, Pakem, untuk mengikuti Festival Budaya Lereng Merapi 2025. Mengusung tema “1000 Pesona Lereng Merapi”, acara ini menjadi momentum besar yang merayakan tradisi, kebersamaan, dan kekayaan budaya masyarakat lereng Merapi.
Festival budaya tahunan ini juga menjadi bagian dari HUT Kalurahan Hargobinangun ke-79, digagas langsung oleh warga bersama pemerintah lokal dan puluhan komunitas seni, wisata, dan UMKM. Suasananya dipastikan meriah, syahdu, sekaligus sarat makna budaya yang mengakar kuat di masyarakat setempat.
Kirab Budaya, Kenduri Rakyat, hingga Tarian Khas Lereng Merapi
Salah satu magnet dari Festival Budaya Lereng Merapi tahun ini adalah kirab budaya yang menampilkan ikon-ikon lokal, busana adat, hingga arak-arakan simbolis yang membawa doa keselamatan. Prosesi ini selalu menjadi favorit pengunjung karena memadukan unsur spiritual, seni pertunjukan, dan tradisi masyarakat Merapi yang penuh filosofi.
Tak kalah sakral, kenduri rakyat akan dilakukan sebagai bentuk syukur sekaligus harapan untuk kesejahteraan bersama. Tradisi ini menjadi wujud ungkapan terima kasih warga kepada alam, terutama Gunung Merapi yang menjadi sumber kehidupan mereka.
1000 Penari di Tarian Kolosal
Festival tahun ini menghadirkan pertunjukan yang spektakuler: tarian kolosal dengan 1000 penari. Ribuan penari tersebut akan menampilkan gerak ritmis yang menggambarkan harmoni antara manusia dan alam Merapi. Momen ini diprediksi menjadi highlight paling megah dan memukau tahun ini.
Sendratari “Hadeging Hargobinangun” dan Pelepasan 1000 Burung Endemik
Panggung utama festival juga akan menampilkan sendratari “Hadeging Hargobinangun”, sebuah pertunjukan yang mengisahkan sejarah, perjuangan, serta identitas masyarakat Hargobinangun. Pertunjukan ini dirancang dengan sentuhan modern, sehingga mampu dinikmati generasi muda tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.
Salah satu momen paling ditunggu adalah pelepasan 1000 ekor burung endemik Merapi. Prosesi ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga menjadi simbol doa, harapan, dan komitmen warga dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami ingin festival ini menjadi ruang syukur, selebrasi budaya, dan harmonisasi antara manusia dan alam,” ujar salah satu panitia penyelenggara. “Semua elemen masyarakat terlibat, dari seniman hingga kelompok tani.”
1000 Tumpeng, Jadah Tempe, Kopi Merapi, hingga Nasi Kucing Gratis
Festival Budaya Lereng Merapi tahun ini mengusung konsep “berbagi untuk semua”. Panitia menyiapkan berbagai sajian kuliner tradisional yang dibagikan gratis kepada pengunjung, mulai dari:
- 1000 tumpeng
- 1000 susu sapi segar
- 1000 jadah tempe
- 1000 kopi lereng Merapi
- 1000 nasi kucing
Deretan sajian ini tidak hanya memperkenalkan potensi kuliner lokal, tetapi juga menjadi ruang promosi bagi UMKM di wilayah Hargobinangun.
“Gila, crowd pasti pecah! Pengunjung bisa menikmati kuliner lokal sambil menyaksikan rangkaian event budaya yang megah,” kata seorang warga yang ikut mempersiapkan festival.
Hiasan Penjor dan Ornamen Alam Percantik Venue Festival
Suasana festival bakal terasa sangat etnik dan autentik. Area Gelora Hargobinangun akan dihias dengan ornamen penjor, bilah bambu, hingga daun kelapa kering yang dirangkai secara artistik. Dekorasi ini dibuat oleh warga dan komunitas seni lokal, memberikan nuansa khas Bali-Jawa yang hangat dan instagramable.
Para wisatawan dipastikan akan mendapatkan banyak spot foto yang memadukan seni tradisional dan landscape alam Merapi yang ikonik.
Puncak Hiburan: Saleho Karya Budaya & Abah Lala
Sebagai penutup, festival menghadirkan dua hiburan rakyat yang sangat dinantikan:
- Saleho Karya Budaya, grup seni tradisi yang selalu berhasil membawa suasana folky, energik, dan meriah.
- Abah Lala, musisi dangdut koplo yang sudah menjadi favorit panggung rakyat Jawa. Dijamin crowd bakal bergoyang bareng!
Perpaduan keduanya menghadirkan malam puncak yang meriah, hangat, dan penuh energi khas Sleman.
Festival Budaya Lereng Merapi, Ruang Kolaborasi untuk Semua
Lebih dari sekadar acara tahunan, Festival Budaya Lereng Merapi menjadi ruang kolaborasi lintas komunitas yang mendorong pertumbuhan pariwisata, seni pertunjukan, hingga ekonomi kreatif warga. Dengan ribuan potensi lokal yang diangkat, festival ini diharapkan semakin memperkuat identitas budaya Hargobinangun sebagai salah satu pusat tradisi paling hidup di Sleman.
Festival Budaya Lereng Merapi 2025 bukan hanya merayakan adat, tetapi juga merayakan masa depan. (agp)
