Dhaup Ageng Pakualaman 2024
Istana Pakualaman menyelenggarakan acara pernikahan dengan rangkaian yang dilaksanakan mulai tanggal 7 sampai dengan tanggal 11 Januari 2024 di Pura Pakualaman Yogyakarta.
Disebut Dhaup Agěng karena mengikuti tradisi kerajaan yang tidak dapat disaksikan setiap saat oleh masyarakat. Karakteristiknya memancarkan aura kebesaran dan keagungan. Pada peristiwa ini prosesi perkawinan B.P.H. Kusumo Kuntonugroho, S.P., M.Eng. dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti diselenggarakan di Kagungan Dalěm (selanjutnya disingkat KD) Bangsal Sewatama dengan mengikuti tata cara yang berlaku di istana Pakualaman.
“Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra” menjadi tema Dhaup Agěng. Karakter utama Bathara Indra adalah sifat kecendekiawanannya, yaitu gemar belajar dan selalu termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Perwujudan kecerdasan Bathara Indra direpresentasikan dalam sebuah wastra batik dengan motif Indra Widagda ‘Indra yang pandai’, yang bersumber dari teks Asthabrata dalam naskah kuno Sěstradisuhul (1847). Pesan moral pada teks dan motif batik ini diharapkan dapat menjadi penuntun kecerdasan pikir dan hati B.P.H. Kusumo Kuntonugroho, S.P., M.Eng. beserta istri dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, semua pihak yang terlibat dalam rangkaian upacara Dhaup Agěng juga akan dapat meneladani karakter Bathara Indra yang cerdas dalam hal intelektual, emosional, dan spiritualnya.
Rangkaian Acara Adat Dhaup Agěng
a. Prosesi Dhaup Agěng diawali dengan Rangkaian Kegiatan Wilujengan. Pertama-tama, Bucalan (3-1-2024) dari kata bucal ‘buang’ dimaknai sebagai membuang atau menyingkirkan semua rintangan dan gangguan secara metafisik maupun nyata dari seseorang yang mempunyai rencana tidak baik. Juga merupakan bentuk permintaan ijin kepada semua makhluk yang ada serta tetap memohon perlindungan Tuhan. Dilanjutkan dengan Wilujěngan (3-1-2024) yang pada intinya memohon keselamatan kepada Tuhan sang Maha Bijaksana, diharapkan seluruh rangkaian acara Dhaup Agěng mulai dari persiapan pelaksanaan, prosesi Dhaup Agěng, sampai berakhirnya acara dapat berjalan dengan selamat dan lancar. Sehari berikutnya, yaitu (4-1-2024) dilakukan Ziarah ke makam para leluhur Paku Alam di KD Astana Kuthagedhe dan KD Astana Giriganda, disempurnakan dengan kegiatan Doa Bersama (5-1-2024) di KD Masjid Agung, KD Masjid Trayu, KD Masjid Sunyaragi, KD Masjid Giriganda, dan KD Masjid Wates.
b. Prosesi Dhaup Agěng selanjutnya adalah Pasang Tarub dan Majang, dilakukan pada hari Minggu Pon, tanggal 7 Januari 2024 mulai pukul 10.00. Pemasangan Tarub di Tratag KD Bangsal Sewatama, Tratag KD Kepel, KD Regol Danawara, KD Pawon Ageng, dan Tratag KD Bangsal Kepatihan. Blěkětepe dipasang di Tratag KD Bangsal Sewatama (dari barat ke timur). Adapun Majang dilaksanakan di KD Gedhong Ijem (Kamar Calon Pengantin Laki-Laki), KD Gedhong Purwaretna (papan upacara tampa- kaya), KD Kepatihan Gandhok Wetan (Kamar Calon Pengantin Putri).
c. Prosesi Dhaup Agěng berikutnya adalah Nyěngkěr, Siraman Putri, Siraman Kakung, Tantingan, Midodareni, dan Tuguran.
Pada hari Senin Wage, 8 Januari 2024 mulai pukul 11.00, calon pengantin putri disěngkěr di KD Kepatihan Gandhok Wetan. Nyěngkěr ‘pingit’ berlaku bagi calon pengantin perempuan sebelum dilaksanakan upacara siraman. Pada acara Nyěngkěr ini diharapkan calon pengantin perempuan semakin dapat menata hati agar mantap dalam menyongsong prosesi pernikahan.
Esok paginya, Selasa Kliwon, 9 Januari 2024 pukul 09.00 dilaksanakan Siraman putri di KD Kepatihan Gandhok Wetan dan Siraman kakung dilaksanakan di KD Gedhong Parangkarsa pukul 10.30.
Malam harinya pukul 18.30 dilaksanakan Tantingan. Tantingan berasal dari kata tanting ‘ditanya kemantapan hatinya’. Tantingan untuk calon pengantin laki-laki maupun calon pengantin putri dilakukan pada jam yang sama, di tempat yang berbeda. KD Pracimasana (Calon Pengantin Laki-Laki), KD Kepatihan (Calon Pengantin Putri).
Usai Tantingan, calon pengantin putri menyiapkan diri untuk acara Midodareni di KD Bangsal Kepatihan mulai pukul 19.00. Para sesepuh, kerabat, dan sahabat calon pengantin putri turut menghadiri acara midodareni dengan tujuan mempererat persaudaraan dan membicarakan hal-hal positif sebagai bekal berumah tangga. Sementara itu, calon pengantin laki-laki menerima tamu yang sebagian besar adalah kerabat dan para sahabat dalam rangka menemani melepas masa lajangnya yang tinggal semalam dalam acara Tuguran mulai jam 21.00.
d. Kegiatan Inti Dhaup Agěng, meliputi Ijab, Panggih, Sungkěman, Resepsi Hari Pertama, Tampa Kaya dan Dhahar Klimah dilaksanakan Rabu Legi, 10 Januari 2024.
Upacara Ijab dilakukan di KD Masjid Agung Pakualaman pukul 08.30 dengan wali nikah adalah dr. Tri Prabowo, M.Kes., Sp.PD., FINASIM dan sebagai saksi adalah K.P.H Jurumartani dan Prof. Dr. drg. Sudibyo, Sp.Perio(K).
d. Kegiatan Inti Dhaup Agěng, meliputi Ijab, Panggih, Sungkěman, Resepsi Hari Pertama, Tampa Kaya dan Dhahar Klimah dilaksanakan Rabu Legi, 10 Januari 2024.
Upacara Ijab dilakukan di KD Masjid Agung Pakualaman pukul 08.30 dengan wali nikah adalah dr. Tri Prabowo, M.Kes., Sp.PD., FINASIM dan sebagai saksi adalah K.P.H Jurumartani dan Prof. Dr. drg. Sudibyo, Sp.Perio(K).
Pukul 10.30 dilaksanakan Upacara Panggih di Tratag KD Bangsal Sewatama. Prosesi ini disertai tampilan Durbala Singkir. Durbala ‘Kekuatan Jahat’ dan Singkir ‘Singkir’ yang dimaknai sebagai penyingkiraan kekuatan jahat sehingga mendapatkan keselamatan berkat kasih Tuhan.
Busana yang dikenakan pada saat Panggih bagi pengantin adalah dodot atau kampuh batik motif Indra Widagda Wariga Adi. Dalam kain batik motif Indra Widagda Wariga Adi termuat motif Indra Widagda dipadukan dengan motif Sěmen Kidang yang mengandung harapan agar ajaran yang telah diperoleh dari orang tua dan para sesepuh dapat dijadikan pegangan hidup, sehingga mereka mampu berkelana dengan tangkas di belantara kehidupan.
Pada pukul 11.00 dilaksanakan Sungkěman di KD Ageng Prabasuyasa dilanjutkan acara resepsi (Pahargyan Hari Pertama) dilaksanakan di KD Bangsal Sewatama mulai pukul 12.00 yang akan dihadiri oleh 1.500 tamu. Pada kesempatan ini para tamu disuguhi dua běksan ‘tari’, yakni Bědhaya Sidamukti dan Bědhaya Kakung Indrawidagda. Acara diakhiri dengan Tampa Kaya atau Kacar-Kucur serta Dhahar Klimah.
Resepsi (Pahargyan Hari Kedua) dilaksanakan pada hari Kamis Pahing, tanggal 11 Januari 2024 mulai pukul 18.30 di KD Bangsal Sewatama dengan tamu undangan sejumlah 4.000 tamu. Pada resepsi ini ditampilkan tiga běksan ‘tari’, yaitu Běksan Tyas Muncar, Bědhaya Wasita Nrangsmu, dan Lawung Alit.
Rangkaian acara Dhaup Agěng diakhiri dengan pamitan dan Kondur besan pada Jumat Pon, 12 Januari 2024.