Ndarboy Genk rilis Album Cidro Asmoro

www.event.web.id (19/12/2021) – Di penghujung tahun 2021, kabar gembira datang dari Ndarboy Genk, solois dangdut jawa asal Bantul, Yogyakarta. Ndarboy Genk yang digawangi oleh Helarius Daru Indra Jaya (Daru) selaku Vokalis merilis album penuh keduanya bertajuk Cidro Asmoro. Berbeda dengan album pertama Pusakarya (2019) yang rilis secara digital, di album kedua ini dikemas dengan rilisan terbatas berbentuk boxset album fisik.

Acara launching Album Cidro Asmoro diawali pada sore hari dengan konferensi pers yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai tetenger launching album. Pada malam harinya dilanjutkan dengan konser di LIQUID BAR & KITCHEN yang dibuka oleh penampilan dari musisi musisi Jogja seperti Damara De, DJ Fresh JDF, Kukuh Prasetya, Pendhoza, dan Gaseng Om Wawes.

Album Cidro Asmoro berisi 10 lagu yang berasal dari perjalanan kisah nyata tentang asmara yang cedera dan kerana. “Secara keseluruhan, album ini menceritakan proses perjalanan, pertemuan, percintaan, ingkar janji, sakit hati, ketuhanan, perwayangan, alam dan budaya, lalu pada akhirnya mengiklaskan. Alangkah lebih baiknya mendengarkan secara berurutan dari track 1 sampai 10, maka kamu akan dibawa dalam suatu kisah perjalanan yang luar biasa” ujar Daru.

Selain keunikan dari 10 lagu yang berkesinambungan, album ini menawarkan pengalaman audio visual secara maksimal. Rencananya 10 lagu tersebut akan dirilis menjadi video klip berseri yang akan dirilis mulai Januari hingga Oktober 2022 (satu bulan satu lagu), sekaligus diedarkan satu persatu lagu setiap bulannya di gerai-gerai musik digital seperti Spotify, dll.

“Nanti setiap sebulan sekali akan rilis satu lagu beserta video klipnya, konsepnya musik video seri. Beberapa lagu bocorannya ada di ‘Dalan Gronjal’, ‘Selamat Tinggal Kekasih’, dan ‘Koyo Jogja Istimewa’. Jujur tiga lagu itu jadi lagu yang paling berkesan dan membekas di Album Cidro Asmoro.” lanjut Daru.

“Saya ingin dangdut tak cuma harus dikenal cuma gara-gara viral di media sosial dan berdasarkan view di youtube melulu. Menurut saya, seniman yang baik adalah seniman yang tetap harus punya ‘karya jadi’, monumen tak, dan bisa disimpan dengan baik oleh masyarakat, terutama penggemar. Intinya melalui Cidro Asmoro ini saya ingin membuktikan kepada siapa saja, Jowo iso! Sekaligus jadi saksi perjalanan karier berkesenian saya selama ini.” kata Daru lagi.

Musisi asli Pandak, Bantul ini juga selalu ingin masyarakat Indonesia menyadari bahwa musik dangdut bukan lagi musik Kampung an yang segmentasinya cuma kelas bawah. “Menurut saya, dangdut itu bluesnya Jawa, musik asli masyarakat kita, tak pernah pudar dan akan selalu mengajar. Udah ngga waktunya lagi hilang dangdut itu kampungan. Intinya, ‘Ojo isin ndangdutan! Senajan lagune Ambyar, ojo nangis. Lara atimu tak kancani.” tutup Daru. (EO)