Living Lines: J+ Art Awards x ARTOTEL Hadir di Yogyakarta 2025

Pameran seni “Living Lines” dari J+ Art Awards x ARTOTEL Group resmi dibuka di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, menghadirkan karya seniman global berbasis kehidupan dan alam.

“Living Lines” Hadir di Yogyakarta: J+ Art Awards x ARTOTEL Group Sajikan Pengalaman Seni Kontemporer Berbasis Kehidupan

YOGYAKARTA — Pameran seni kontemporer “Living Lines” resmi menemukan rumah barunya di ARTOTEL Artspace, ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta, menghadirkan pengalaman artistik yang memadukan keramahan khas hotel butik dengan kurasi seni kontemporer kelas global.

Kolaborasi ini merupakan sinergi antara J+ Art Awards, program yang diorganisasi oleh Connected Art Platform, bersama ARTOTEL Group, menghadirkan karya para seniman Open Call J+ 2025 yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, tradisi budaya, hingga refleksi ekologis.


Mempertemukan Seni, Kehidupan, dan Alam

Sebagai inisiatif penghubung talenta, J+ Art Awards mendorong lahirnya suara kreatif baru melalui platform yang mengintegrasikan ekspresi artistik dengan elemen keseharian dan alam.

Melalui kolaborasi tahunan dengan ARTOTEL Group, J+ Art Awards 2025 x ARTOTEL bertujuan memperkuat dialog budaya di dalam ekosistem kreatif Indonesia.


Profil Seniman dan Karya dalam “Living Lines”

1. Becky Karina — “Resting Where Imagination Blooms”

Becky menghadirkan karya penuh warna dengan energi positif. Ketika pikirannya beristirahat, imajinasi justru berkembang, menciptakan visual yang hangat dan intuitif.

2. Oceu Apristawijaya — “Tumbleearth”

Karya ini menggambarkan ketegangan antara modernitas dan nilai keberlanjutan. Oceu menangkap disconnect antara manusia dan alam, namun mengisyaratkan harapan untuk kembali terhubung.
Benih di sekitar karya berfungsi sebagai simbol ajakan menanam ulang harapan kolektif.

3. Uce Alamsyah Lubis / Oetje Lamno — “Mind of Attraction” & “Fatamorfosa”

Uce memperkaya pameran ini dengan resonansi emosional melalui permainan bentuk dan transformasi visual. Karyanya memotret perjalanan pikiran serta tarik-menarik antara identitas dan perubahan.

4. Oceu Apristawijaya (seri Garis Hidup)

Selain “Tumbleearth”, Oceu juga menampilkan tiga karya bertema hubungan manusia–alam:

  • Urban Forest
  • Restoration
  • Waiting for the Rain

Ketiga karya ini mengeksplorasi interkoneksi makhluk hidup dalam konteks kehidupan urban — menegaskan bahwa “garis hidup” kita selalu bersinggungan dengan bumi.


500 Peserta dari 42 Negara & Panel Juri Internasional

J+ Art Awards 2025 menghadirkan kompetisi global dengan hampir 500 peserta dari 42 negara. Penilaian kompetisi dipimpin oleh empat juri internasional terkemuka:

  • Mona Liem — Founder & Curator Connected Art Platform (Swiss)
  • Tobias Brunner — Visual artist & multidisciplinary designer (Zurich)
  • Abby Hermosilla — Kurator muda MoMA, New York
  • Yessiow — Founder Tangi Street Art Festival, Bali & Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Keempat juri ini memberikan sudut pandang lintas budaya, menjadikan J+ Art Awards salah satu platform talenta paling relevan di kawasan Asia.


Lokasi & Periode Pameran

Lokasi:
ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta

Periode Pameran:
5 Desember 2025 – 5 Februari 2026

Pengunjung dapat mengakses e-katalog resmi “Living Lines” melalui QR Code di lokasi pameran. (AgP)