Melodi Nusantara: Kolaborasi 8TUALLY x PSM UGM Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda!

8TUALLY dan PSM UGM luncurkan MV “Melodi Nusantara” di Hyatt Yogyakarta. Kolaborasi epik yang rayakan persatuan dan semangat Sumpah Pemuda!

🎶 Musik, Lilin, dan Persatuan di Balairung

Yogyakarta, 28 Oktober 2025 — Momen Sumpah Pemuda terasa makin bergetar lewat karya terbaru berjudul “Melodi Nusantara”, hasil kolaborasi 8TUALLY dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Acara peluncuran yang digelar di Hyatt Regency Yogyakarta ini jadi ajang istimewa—bukan sekadar press conference biasa, tapi juga penayangan perdana music video sekaligus live performance yang berhasil bikin penonton merinding kagum.

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar musik—ini doa visual untuk persatuan Indonesia,” ujar Lion Bagaskara dari 8TUALLY.


🔥 Kolaborasi Epik, Dua Dunia dalam Satu Irama

Dalam acara ini, 8TUALLY memperkenalkan hasil kolaborasinya bersama PSM UGM lewat MV “Melodi Nusantara”, karya yang menggabungkan kekuatan vokal paduan suara dan visual sinematik penuh makna.
Konsep live dan pemutaran MV secara bersamaan ini jadi tantangan tersendiri bagi tim produksi. “Ini pengalaman baru banget! Bayangin, live performance dan video premiere jalan bareng, tapi hasilnya justru lebih hidup,” kata Lion dengan senyum lega.

Dari proses kreatif hingga peluncuran, semua terasa penuh semangat muda. “Banyak banget kejutan selama berproses, apalagi ini kolaborasi pertama kami di luar kampus,” ujar Kylian Tulus, perwakilan dari PSM UGM.


✨ “Habis Gelap Terbitlah Terang”: Visual yang Bikin Merinding

Bagian paling memukau dari MV “Melodi Nusantara” adalah adegan puluhan anggota PSM UGM mengenakan busana adat Nusantara, berdiri hening di Balairung UGM sambil memegang lilin.
Simbolisme itu menggambarkan pesan klasik “Habis Gelap Terbitlah Terang”, refleksi kuat dari semangat Sumpah Pemuda dan harapan akan persatuan bangsa.

“Adegan itu bukan sekadar simbol, tapi doa bersama. Kami ingin mengingatkan lagi bahwa cahaya persatuan masih menyala di hati anak muda Indonesia,” ungkap Rois Munandar, sang komposer lagu.

Balairung UGM—yang punya sejarah panjang sebagai ruang saksi berbagai momentum nasional—jadi lokasi ideal untuk menyalurkan pesan kebersamaan itu.


🎼 Tentang “Melodi Nusantara”

Lagu ini awalnya diciptakan oleh Rois Munandar dengan judul “Melodies of Nusantara” sebagai karya instrumental. Namun, versi terbaru yang diluncurkan kali ini mendapat sentuhan vokal dari PSM UGM, menjadikannya lebih emosional dan menyentuh.
Melalui aransemen megah dan harmoni vokal yang menggetarkan, “Melodi Nusantara” menjadi representasi Bhinneka Tunggal Ika—perbedaan yang berpadu dalam satu harmoni.

“Kami berharap karya ini bisa menjangkau banyak hati dan jadi pengingat bahwa keberagaman adalah kekuatan kita,” tambah Rois.


🌏 Dihadiri Tokoh Nasional dan Musisi Legendaris

Press conference ini juga dihadiri oleh Gema Sasmita, Ketua Umum Gerakan Relawan Nasional (GERNAS), dan Piyu dari band legendaris PADI.
Kehadiran tokoh-tokoh ini makin menegaskan bahwa “Melodi Nusantara” bukan sekadar proyek musik, tapi bentuk nyata dari semangat nasionalisme generasi muda.

Gema Sasmita menyebut karya ini sebagai “doa lintas generasi dalam bentuk nada.” Sementara Piyu memuji keberanian tim muda ini dalam mengemas pesan persatuan lewat medium musik dan visual.


🎤 Pesan dari Yogyakarta untuk Indonesia

Kolaborasi antara 8TUALLY dan PSM UGM ini terasa seperti napas baru bagi dunia musik dan seni budaya Indonesia. Di tengah maraknya tren digital dan konten cepat konsumsi, “Melodi Nusantara” hadir sebagai karya yang penuh makna dan kesungguhan.

“Lewat karya ini, kami ingin menyalakan lagi semangat Sumpah Pemuda, tapi dengan bahasa generasi sekarang—bahasa visual dan suara,” tutur Lion.

Acara pun ditutup dengan standing ovation dari para tamu undangan. Nuansa kebanggaan, haru, dan optimisme terasa kuat di ruangan itu.


✨ Dari Jogja, Cahaya Itu Menyala Lagi

“Melodi Nusantara” bukan cuma lagu, tapi pesan: bahwa Indonesia masih punya banyak anak muda yang mau berkarya, berkolaborasi, dan menjaga api persatuan.
Dari Balairung UGM hingga hati setiap penonton, karya ini menyuarakan satu hal: cinta pada tanah air tak pernah usang.

“Selama masih ada yang bernyanyi untuk Indonesia, harapan itu nggak akan padam,” tutup Rois.


(agp)